Rabu, 20 Mei 2015

Dari Tugas Waktu SMP


Assalamualaikum wr.wb....

Seniman, jika kalian mendengar kata itu apa yg ada dalam benak kalian apakah sosok seseorang dengan daya kreatifitas tingkat dewa atau apa??
Kalau saya entah kenapa waktu kecil ketika mendengar kata seniman justru yg tergambar adalah sosok dengan gaya seperti Butet Kertarajasa mungkin karena beberapa sosok seniman yg muncul di televisi umumnya memang tak jauh berbeda dengan sosok om Butet, maka secara otomatis gambarannya terinput dalam batok kepalaku dan ketika kata seniman menekan tuth search info di otakku maka yg terproyeksi adalah sosok yg seperti itu.

Semakin lama aku tahu kalau kata seniman itu adalah istilah agregat yg di dalamnya masih terbagi-bagi lagi berdasarkan spesialisasi skill masing-masing seperti: sastrawan, pelukis, pemahat, penari, penyair, penyanyi dan pe pe yg lain.

Menurut pandangan kalian apa yg menarik dari sosok seniman??
Kalau dari pandanganku yg sering di bilang bermasalah karena sering memandang sesuatu dengan cara yg aneh, yg menarik dari seorang seniman adalah cara mereka menyampaikan suatu gagasan atau pemikiran dalam media karya seni, selain itu para seniman juga dapat melatih seseorang untuk berpikir kritis karena seniman akan menyelipkan makna dalam karya seninya dan penikmat seni harus punya pikiran kritis untuk mengartikan, mengupas serta menggali makna yg tersimpan dalam sebuah karya seni. Namun terkadang ada seniman yg sengaja menyembunyikan makna di dalam karya seninya dan hanya si empunya lah yg dapat membacanya.

Banyak cara untuk menyembunyikan makna dalam sebuah karya seni, ada yg menyamarkannya dengan pemberian makna majemuk dalam karyanya ada pula yg menyembunyikan makna karyanya dengan menggambarkan makna tersebut dalam bentuk gambaran yg hanya di pahami oleh si pembuatnya saja.

Mengapa mereka menyamarkan atau menyembunyikan makna dalam karya seni??
Tentu setiap seniman punya alasan yg berbeda, namun terkadang hal itu dilakukan untuk mengingatkan si seniman tentang sesuatu dan tidak ingin diketahui banyak orang lain.


Hm hm hm :) sebenarnya aku sudah pernah menulis penggalan tulisan di atas itu, tapi tulisan pertamaku dulu hanya tertuang dalam sebuh buku tulis seharga seribu rupiah bersampul kuning bergambar dua anak kucing yg tidur dan terlihat sangat manja, sekarang entah sudah hilang kemana buku itu karena buku itu kupakai saat aku kelas VII SMP dan tulisan tentang seniman itu aku tulis dalam rangka untuk memenuhi tugas pertama mata pelajaran bahasa indonesia di jenjang SMP.

Saat itu tugasnya bukan membuat karangan bebas atau karya ilmiah tapi menuliskan cita-cita dan harus disertai alasannya, tapi aku tak perduli dengan tujuan tugas itu intinya aku menulis lagi pula apa pun yg ku tulis guru bahasa indonesiaku juga tak mungkin mengintrogasiku tentang tulisan itu dan apa pun cita-citaku guru itu juga tak akan tahu. Dulu aku menulis tentang seniman hanya karena tertarik saja dengan topiknya dan aku yakin tak akan ada yg membahas tentang seniman selain aku.

Dan benar saja aku satu-satunya orang aneh yg membahas tentang seniman sementara yg lain ada yg menulis ingin menjadi penyanyi, artis, dokter, arsitek dan entah apa lagi. Sesuai perkiraanku pula, tulisan berbeda dari yg lain karena tulisanku lebih menjurus ke karya ilmiah dari memaparkan sebuah cita-cita.

Beberapa hari kemudian buku tugas pun dibagikan, tapi sebelum buku sampai ketanganku buku bersampul kuningku sudah lebih dulu jadi rebutan teman-temanku mungkin mereka penasaran tulisan tangan dari orang aneh ini dihargai berapa oleh guru bahasa indonesia kami hhehee
Tapi bukan itu alasannya, jadi awal-awal aku masuk SMP bukuku memang sering direbutin sama teman-teman karena waktu aku masuk SMP nimku tercatat paling tinggi di antara yg lain hhehee walau pemales begini aku masih tercatat sebagai lulusan terbaik meski di SD hhehee tapi rekorku belum terlampaui loh sampai sekarang ekhek ekheim... *malu-malu kucing nih* hhehee .

Saat buku sampai ketanganku otomatis sudah tak lagi perawan lah nilaiku sebab telah terjamah tangan-tangan tengil yg dengan bengis menggerayanginya, membukanya kemudian tergambar pula wajah mereka menatap dengan mata menyisir tiap baris tulisanku yg tak terbaca oleh beberapa temanku, selain karena goresan tanganku yg buruk masalah utamanya adalah karena tulisanku rangkai dan di kelas bahkan di sekolahku hanya aku lah orang aneh yg menulis dengan gaya rangkai dan masalah tulisan tak terbaca teman ini terus berlanjut hingga SMA.

Begitu buku sampai ditangan perlahan kubuka dengan penuh perasaan dan kelembutan, tak lama kemudian jeng...jeng...jengg oek terlihatlah angka 95 dengan tinta berwarna biru di samping tulisanku yg bertinta hitam ternyata guru bahasa indonesiaku sengaja menuliskan nilai di samping tulisan bukan menimpa tulisan dengan alasan agar dapat dibaca di lain waktu begitu ujarnya.

Adapun hal-hal yg ku tuang dalam tulisanku dulu yaitu tentang pandangan umum secara fisik tentang seniman. Kalian tentu tahu kan seperti apa pandangan terhadap seniman Kumel yupss itu lah penilaian kebanyakan orang karena memang itulah yg ditampilkan. Padahal mereka sangat paham akan nilai keindahan namun justru penampilan mereka justru terlihat kumal apa lagi saat mereka fokus dengan karyanya. Kalian tahu kenapa mereka begitu??
Menurut pandangan orang awam sepertiku mereka terlihat kumal karena mereka lebih suka menuangkan keindahan dalam benak mereka pada karya seni mereka.

Hhmm sayang sekali hanya itu yg aku ingat dari deretan tulisan lamaku mungkin kalau bukunya ketemu akan ku tulis lengkap di sini tapi pastinya para pembaca akan bosan karena kalau aku sudah memegang pulpen dan mencoret kertas otakku bisa lupa daratan dan susah mencapai ending karena gagasan terus muncul.

Seniman ow seniman kalau dipikir-pikir jadi seperti kayu yg mencipta emas ya ato ya, iyain aja lah hhee...

Wassalamualaikum wr.wb...

Minggu, 17 Mei 2015

Dosen, Teman Dan Dilema


Assalamualaikum wr.wb....

Hhmm.... akhirnya aku baru apdet lagi di blog baru ini. Bukan karena kehabisan ide yg harus ditulis, namun justru karena ide-ide yg bermunculan begitu banyak dan serasa berdesakan dikepala, masing-masing ingin segera dituangkan tp karena ide yg terus berdesakan menjadikan kepala berkecamuk dan supaya adil aku memilih tidur dari pada pas lagi nuangin satu ide tiba-tiba ide lain ngrecokin pengen dituang juga dan akhirnya ngancurin postingan jadi mending tidur kan..

Sampai titik ini pun aku belum tau ide mana yg akan ku tulis tapi biarlah jemari kasarku yg memutuskannya ide mana yg harus dituang terlebih dahulu.

Sebenarnya ide-ide yg berdesakan itu hanya sebuah ceceran kisah lalu dari hari-hari yg pernah ku lalui, entah mengapa aku merasa ingin membaginya di sini padahal blog ini sepi pembacanya dan juga kisah-kisahku tak begitu menarik untuk dibaca karena sampai umurku sekarang ini tak ada hal istimewa dalam hidupku tak banyak pencapaian istimewa, tak ada tempat-tempat istimewa yg kudatangi, tak ada peristiwa istimewa yg terjadi semua cenderung datar tak banyak peningkatan yg terjadi kalau penurunan kulitas hidup, nah kalau untuk hal ini banyak sekali yg terjadi.

Tapi ya sudahlah meski rasanya lumayan eneg sama keadaan yg ya bisa dibilang ga enaknya pake banget tapi aku bisa apa,
menggerutu??
suudzon??
boleh yg kayak gitu? jelas engga kan.

Seandainya aku punya remote ajaib di filem Click aku pengen ngepouse hidupku bentaaarr aja aku mau ambil napas, napas yg bener-bener napas tapi ini kan bukan filem ini dunia nyata sekali kita kepleset di satu jalan udah ga bisa diundo cuma bisa diambil pelajarannya doang biar ga kepleset lagi dan ga perlu disesali rasa sakit atau rasa malu keplesetnya tapi diikhlasin aja.

Ngomongin masalah ikhlas mengikhlaskan aku jadi inget kata-kata temanku.
Jadi beberapa bulan lalu aku kenal seorang teman, kita sering sharing masalah-masalah problem hidup (jiaah sok banget..) tapi aku sih yg lebih sering nanya ini itu karena dia jauh lebih bijak dari pada aku jadi aku rasa dia bisa ngajarin aku cara memandang masalah dengan lebih jelas bukan memandang masalah dengan pandangan yg dibumbui kabut-kabut emosi.

Beberapa kali temanku itu menasihatiku dengan kata-kata yg sama
"man, kamu harus belajar ikhlas ya... ikhlas menerima ketetapan-Nya supaya hatimu lega dan tidak terus menerus merasa terbebani, ingat itu ya.."
Selain bijak dia juga sedikit banyak lebih tau tentang agama dibandingkan aku. Dan dia pun bersedia mengajariku ini itu.

Tapi aku sendiri sedikit dilema menanggapi nasihatnya karena makna dari nasihatnya sedikit bergesekan dengan yg kugenggam selama ini mungkin karena latar belakang penasihat yg berbeda ya maka intinya juga sedikit berbeda.

Jauh sebelum dinasihati temanku aku sudah lebih dulu mendapat nasihat dari seorang dosen dari sebuah univ. Waktu itu aku duduk dibangku SMA tepatnya kelas XII, aku tak ingat saat itu hari apa dan sedang ada event apa di sekolahku tapi yg pasti ada tamu yg datang ke sekolahku.

Saat aku sedang menyalin tulisan yg sebelumnya telah dicatat temanku di papan tulis tiba-tiba ada dua orang laki-laki masuk ruang kelasku, karena aku duduk dibangku pojok paling depan disamping pintu maka aku lah yg pertama tahu kalau ada orang yg masuk kelasku.

Dua orang yg masuk itu adalah guru BP dan seorang tamu yg kemudian guru BP bilang kalau beliau itu seorang dosen, kemudian guru BP menginformasikan sesuatu kepada kami (aku & teman-teman kelasku) aku mendengarnya sambil tak henti-hentinya tanganku menggerakan pulpenku kesana kemari untuk menulis, karena gaya tulisanku tegak bersambung maka untuk menulis cukup menempelkan ujung pulpen dipermukaan kertas lalu menariknya kesana-sini sudah bisa membentuk tulisan.

Sementara guru BP menyampaikan tujuannya masuk kelas kami dosen yg turut datang itu justru hanya diam berdiri di hadapanku meski aku tak memandangnya karena sedang fokus mencatat namun tetap saja sosoknya terlihat dari sudut mataku.

Saat guru BP selesai menyampaikan info dan hendak melangkah keluar dan mdninggalkan kelas tiba-tiba dosen di hadapanku yg tadinya diam entah memandang menanyaiku.
"kamu masih ingin sembuh??"
Aku yg masih asik mencatat merasa terkejut mendengar pertanyaan tiba-tiba itu, sontak saja tanganku berhenti menggerakkan pulpen di atas kertas bukuku. Sejenak aku terdiam sambil mengangkat daguku dan memikirkan jawaban apa yg aku lontarkan pada pria di hadapanku itu, sepertinya ia tak begitu paham "apa yg terjadi".

Setelah sejenak termenung akhirnya kulontarkan jawaban meski hanya sebuah gumam dan satu kata disertai anggukan pelan.
"hmm 'mm.. ya.."
"bagus, pertahankan itu... tapi kamu juga harus bersiap dengan kemungkinan terburuk ya, maaf saya bukan mau menakuti kamu atau apa tapi terkadang apa yg kita mau tak selalu sejalan dengan kenyataan, saya mau kamu kuat menghadapi apa pun yg terjadi nanti.."
Dosen itu mengakhiri nasihatnya dengan menepuk pelan pundak kananku lalu dia pergi keluar dari pintu kelas dan belalu sementara aku hanya termenung memandangi punggungnya yg semakin menjauh.

Aku sempat bertanya pada teman sebangkuku yg kebetulan perempuan.
"eh, guru BP tadi masuk ke sini buat ngasi info lha terus tamu tadi masuk ke sini mau ngapain ya masa cuma berdiari bengong doang.."
Tapi temanku hanya menanggapi pertanyaanku dengan mengangkat bahunya.

Nasihat dari dosen itu memang sedikit bertele tapi lebih mudah di impelementasikan dan terdengar lebih merdu di telingaku. Sementara nasihat dari temanku, lebih singkat daaann ya sebenarnya kalimat itu lebih kejam meski terbaca begitu santun.

Dalam beberapa hal aku memang lebih suka memakai pandanganku sendiri tp untuk dilema yg satu ini aku perlu mengumpulkan banyak pandangan dari orang-orang yg tidak biasa. Sebuah dilema serasa seperti sampah di ujung ngarai jika tak dibersihkan akan sering mengganggu ngarai, jika dilema tak dituntaskan hidup akan sering tersendat sementara kita semua tau waktu dan hidup terus bergerak maju tak perduli kau sedang berhenti merenungkan dilemamu waktu dan hidup tak sudi berhenti sejenak untuk menunggumu.

Ya, apa pun isi tulisan ini, mungkin tak penting atau mungkin juga tak bermakna tp ok lah tak ada yg salah dengan sebuah opini.

Agar semakin aneh sebaiknya tulisan ini ku akhiri sampai di sini. Kurang lebihnya mohon di maafin ya...

Wassalamualaikum wr.wb...

Kamis, 14 Mei 2015

Tetap Kucing Meski Di Kandang Harimau


Assalamualaikum wr.wb...

Hhmm.....
Tadi malam nih aku lagi browsing di gugel sekedar buat nyari bacaan yg asik karena lagi rada suntuk nonton tipi tayangan cuma gitu-gitu doang, kadang sih baca postingan sendiri di blog satunya tp lama-lama bosen juga jadi ya ngiter deh di gugel hhehee....

Nah pas ngubek-ngubek eh ketemu artikel keren dan karena saya anak baik nih deh tak anterin ke TKPnya Air Yang Tak Basah e eh eh jangan lupa ongkos anternya ya hhehee...

Itu artikelnya ngebahas tentang menjaga diri dalam pergaulan, nah pas selesai baca artikel itu aku jadi inget jaman aku waktu masih tinggal di tempat kos dulu...

Dulu temen kostku itu anak-anak "bebas" baik temen kos ataupun temen luar kos mereka pada bebas tak terkontrol pokoknya mereka itu nglakuin apa aja yg mereka mau, dari yg ringan kayak ngrokok, sampe minum minuman keras, tawuran dan free sex, tuh rada miris kan jangankan kalian aku aja ngrasa miris.

Tp untungnya aku kepala batu dan selama ini kebandelanku mengarah ke yg positif (bukan tes pek loh ya yg positif wkwk), jadi waktu aku ngekos itu sering banget di tawarin buat join bareng mereka dan paling sering itu di tawarin rokok tp aku selalu nolak dan karena kekeras kepalaanku bikin aku tetep nolak dari awal mereka nawarin sampek terakhir aku nginjekin kakiku di kos itu.

Bukan cuma rokok tp alkohol juga sering ditawarkan udah berkali-kali juga aku ditawarin tp sampe lulus SMA tetep aku ga nerima dan karena aku konsisten jadinya temenku nawarinya cuma buat basa-basi aja sekedar "minum, Man.." gitu aja, sementara kalo ada temen luar yg ngumpul bawa minuman terus nawarin aku temen kosku justru ngasi tau temen luar itu "eh Man ga usah, dia ga minum dia dikasi es aja..." gitu biasanya..

Terus aku juga pernah ditawarin cewe sama temen sampe mbujuk-mbujuk segala. Waktu itu kita ngobrol tentang cewe terus dia ceritain pengalamannya merawanin cewe terus dia jadi nawarin aku.
Temen:"kamu mau kah, gampang kalau mau besok-besok aku carikan.."
Aku:"hhehee enggak ah..."
Temen:"eeehh udahlah ga usah malu-malu, beneran nih, sebut ajalah kamu mau yg kayak gimana..."
Aku:"enggak perlu lah..."
Temen:"hhuuu masih malu-malu, tebakanku sih pasti kamu suka sama yg berjilbab kan, udah lah nyantai aja kalo kamu nyari yg masih perawan pun aku sanggup bah nyariin.."
Aku:"waduuh kamu kok niat banget sih nyariin aku, aku masih suka jadi perjaka kok.."
Gitu lah potongan dialog waktu itu sebenernya masih panjang dialognya tp intinya aku nolak tawarannya.

Yg ga pernah ditawarin cuma tawuran (ya iya lah, lhawong berdiri aja pontang-panting..) gimana mau ditawarin coba hhehe..

Di kos-kosan itu semua laki-laki tp ga semua pikrannya sejalan kalo dipikir-pikir aku jadi kaya kucing di tengah kumpulan harimau ya yg lain jadi anak-anak gahar akunya tetep anak kalem ibarat dalm sebuah kandang yg ribut suara raungan harimau tp ada suara ngeongan kucing xixixii...

Tp asik sih temenan sama anak-anak kayak mereka solidaritasnya itu lho yg mantep dan aku ga terlalu hawatir kebawa mereka karena beberapa orang nyebut aku orang idealis dan kayaknya orang idealis itu agak susah diajak nego dalam beberapa hal.

Lagi pula menurutku yg namanya temenan itu bisa sama siapa aja asalkan udah punya pegangan sendiri dalam artian ga gampang terombang-ambing, ga gampang hanyut terbawa arus, toh semua orang itu punya sisi baik dan buruk bahkan itu seorang preman, bandit atau semacamnya kalo ada orang yg menjauhi mereka itu karena pandangan fisik mereka bukannya pepatah mengatakan "do not judge the book by its cover" gitu kira-kirah tau deh tu tulisannya bener apa engga karena bahasa inggrisku hancur lebur.

Dan aku juga tergolong orang yg sedikit seneng kalau menjadi beda dalam suatu lingkungan karena jadi gampang dibedain dan dikenali contohnya ya kayak tadi itu jadi peminum es diantara para peminum miras.

Eh ada yg unik nih, waktu itu kita lagi nonton blue nah aku ga suka yg ceritanya tentang pria hyper tiba-tiba pas adegan kekerasan aku ga sengaja nyletuk "astaghfirulloh..." eh anak-anak di sekitarku pada mlotot terus bilang "janc*k, hheeh!!, kamu kalo mau nonton ya nonton kalo zikir ga usah disini, nonton bokep pake istghfar segala bikin ga mut aja..." gerutunya, "hhehee sorry boy kelepasan soalnya ga biasa nonton yg hyper.." jelasku, terus lanjut nonton bentar.

Hhmm kayaknya cukup sampe sini dulu ya postinganku karena ngepos pake hp jadul karakternya terbatas sob mau modif browser ga telaten njlimetnya itu loh bikin mata kunang-kunang. Mohon maaf kalo ada kata yg kurang pantes ya...

Wassalamualaikum wr.wb...

Minggu, 10 Mei 2015

Kamu Nyari Apa??

Assalamualaikum wr.wb....

Selepas ujian nasional SMP orang tuaku nanya "setelah ini gimana, lanjut nggak??" tanyanya, aku pun menjawab dengan santai "lanjut lah..." jawabku.

Kalo orang tua yg lain dengan anak yg sehat dan tegap mungkin pertanyaan itu ga perlu di ucapin karena umumnya orang tua akan terus mendorong anaknya yg baru lulus SMP untuk melanjutkan pendidikannya, namun karena aku difabel jadi orang tua perlu bertanya apalagi kalo sekolah yg akan kumasuki adalah sekolah umum sehingga mungkin mereka hawatir aku akan merasa minder, malu atau semacamnya kalau berbaur dengan yg lain.

Tapi setelah mendapat jawabanku orang tuaku ternyata ok ok aja asal aku mau mereka juga mendukung, eh ternyata yg ngejudge malah beberapa kerabat dekatku sendiri, saat mereka tau aku akan melanjutkan pendidikan ada saja yg mereka omongkan padaku dibelakang orang tuaku.

Salah seorang kerabat berkata padaku "kamu ngapain mau lanjut segala emang mau ngejar apa, udahlah diem aja dirumah..." ucapnya, atau dihari yg lain ada kerabat yg berkata "kamu ini jalan aja susah kok bertingkah mau masuk SMA, kamu tau kan SMA itu jauh dari sini harus nyebrang sungai, emang kamu sanggup nyebrang sungai tiap pagi...." ucapnya, aku hanya tersenyum sembari berkata "gampaaangg..." ucapku pelan, pokoknya hari-hari selepas ujian SMP dan mulai pendaftaran SMA banyak sekali kata-kata yg berseliweran kalau tidak untuk menghargai mereka sebagai kerabatku ingin sekali aku menutup kedua telingaku tepat dihadapan mereka tp sayang sekali rasa hormatku pada mereka masih mengikat kuat keinginanku.

Akhirnya aku masuk SMA lalu setelah bernego dengan orang tua akhirnya tercapai kesepakatan, orang tua mengabulkan keinginanku untuk tinggal ditempat kost selain alasan lebih dekat dengan sekolah juga agar kerabat-kerabatku tak melulu menggangguku dibelakang orang tuaku karena yg kutakutkan jika terlalu lama mereka meributiku bisa-bisa aku naik pitam dibuatnya dan aku tak mau hubungan kekerabatan kita jadi tegang.

Akhirnya aku masuk SMA dan telah berjalan 1 tahun, karena aku tinggal di tempat kos dan hanya pulang seminggu sekali otomatis aku hampir tak pernah berkomunikasi dengan kerabatku dan kupikir pasti mereka sudah tak meributkan tentangku toh mereka sudah melihat bahwa aku bisa menjalaninya demikian pikirku tapi ternyata masih saja ada yg usil.

Sore itu aku sedang berbaring dirumah karena baru pulang dari tempat kos tiba-tiba satu kerabatku datang lalu langsung masuk rumah dan menemukanku yg sedang berbaring, seketika itu ia bercuap-cuap didekatku "kenapa kamu kok baring gitu, capek..?" ucapnya, aku yg sudah bisa menebak kemana arah tujuan omongannya kucoba segera memotong omongannya dengan berkata "enggak lah ngapa capek..." ucapanku sambil bangun duduk dengan sigap, tp ternyata ocehannya tetap berlanjut "udah dari dulu dibilang ga usah sekolah tp kamu keras kepala dan bertingkah pake lanjut sekolah segala...." ucapnya, aku pun hanya menanggapinya dengan senyum lalu kerabatku itu berlalu keluar dari rumah.

Earrgghh!! rasanya pengen tak marah-marahin lah tuh orang padahal aku ga pernah ngeluh atau merengek didepan dia tp kenapa dia sok banget seolah omongannya sudah paling benar hhmmm yaa tp semua itu sudah lewat tp sempat terulang sewaktu aku hendak melanjutkan pendidikanku lagi meski tak seekstrim dulu...

Yg aku heran kenapa orang yg melemparkan kata-kata untuk mesupportku justru mereka yg tak terlalu mengenalku sedangkan mereka orang-orang dekatku justru melempar kata-kata seolah menyuruhku membubarkan minatku padahal minatku bukan pada hal-hal yg negatif, padahal aku tak pernah mengucapkan kata-kata yg menjudge atau merendahkan mereka karena katanya kan apa yg kita terima itu setimpal dengan apa yg kita beri tp kok gini ya..

Ok deh sekian aja post kali ini mohon maaf jika ada salah kata...

Wassalamualaikum wr.wb...

Karena Sense Nakalku


Assalamualaikum wr.wb....

Sense nakal begitulah aku nyebutnya, ini salah satu skill kurang baik yg entah kenapa kok nyusruk di kepalaku....

Sense nakal apaan sih..?

Begini sob, kalo mata kita kan responsifnya sama cahaya ya jadi kalo ada cahaya kaya apa pun bentuk, warna ato modelnya pasti mata kita ngrespon dgn melihatnya, ya ato ya? pasti ya dong hhehee...

Itu kalo mata yg sebagai indera penglihat, nah yg mau tak omongin di sini kan sense nakal a.k.a indera nakal so yg direspon ya hal-hal yg nakal dan alat indera ato alat buat ngresponnya lebih kompleks memfungsikan sebagian besar panca indera tapi yg dominan sih cuma mata ama kuping doeng....

Ini sebenarnya mau nulis apaan sih....?

Gini sob aku ini tergolong pria yg ya mungkin bisa dibilang beruntung ato malah kurang ajar soalnya kalo ada pemandangan syur kek rok cewe yg ga sengaja kesingkap, kerah baju cewe yg tiba2 melorot, ato resleting cewe yg turun ato kelupaan ga dinaikin pokoknya yg kek gitu-gitu lah pasti tanpa dikabarin aku langsung noleh dan taraaAA!!! rejeki nomplok ada disana wkwk eit eit tp kalian jangan mikir kalo aku ini orangnya mesum, mata keranjang ato semacamnya krn aku masih takut sama yg namanya dosa loh hhehee....

Banyak cerita tentang kenakalan itu terutama jaman SMP itu paling parah kalo jaman SMA aku udah rada insapan dikit dan selepas nyaris udah ga pernah lagi tp tadi siang pas lagi nunggu jam kuliah eeehh aku ngliat yg gituan lagi meski ga seseronok jaman SMP sih hhehee....

Jadi ceritanya tadi siang pas aku lagi duduk di pager selasar yg rusak lalu disebelah kiriku sejarak 3 meteran berdirilah seorang cewe berbaju biru muda dengan jeans biru, pertama ngliat sih ga ada yg aneh sampai beberapa menit kemudian entah ada angin nakal apa dan dari mana yg nggerakin kepalaku buat noleh sekali lagi ke arah kiri dan kali ini tanpa sedikit mendongak dan otomatis yg terlihat dari cewe itu tentu saja dari pinggang kebawah dan jeng...jeng...jeng... ternyata resleting tu cewe kebuka bro.....

Kalo biasanya cewe yg makek rok kan kalo resletingnya kebuka yg kliatan area bokong ya sedangkan cewe yg sedang aku liat itu lagi makek jeans otomatis kalo resletingnya kebuka yg kliatan pastinya area ....=.=..... aaAAHH aku ga berani ngomong lah dan untungnya sekaligus sialnya aku cuma ngliat dari samping jadi isinya ga kliatan deh wkwk, tp ga lama tu cewe nyadar klo resletingnya kebuka dan aku langsung cepet-cepet nengok ke arah laen biar tu cewe ga malu-malu banget kasian juga kan kalo dia tau ada yg ngliat resletingnya kebuka mana cowo pula yg ngliat meski cowonya masih kliatan kek bocah ingusan hhehee....

Jadi saranku nih sebelum kalian bepergian ato setelah buang hajat pastikan resleting kalian ketutup, Ok......

Woke deh cukup sekian post ini, kurang lebihnya mohon di maafin....

Wassalamualaikum wr.wb....

Rabu, 06 Mei 2015

Kikuk Yang Polos


Assalamualaikum wr.wb...

Hallo semua.....
Aku apdet lagi nih akhirnya hhehee tapi aku masih penasaran sih ini blog udah ada yg baca apa belom ya ato jangan2 yg baca cuma aku doang, ya inilah bedanya ngeblog di blogspot sama di mwb kalo di blogspot rada susah cari visitor tp ok lah gapapa aku bakal terus apdet di sini ya sesempatku pastinya hhehee.....

Ya udah deh aku langsung ke ceritanya aja ya....

Ini kisah nyata loh ya bukan imajinasi ato fiktif belaka hhehee....

Jadi, beberapa tahun lalu ada kejadian konyol di lingkunganku bukan di gangku sih, waktu itu sore2 seorang bocah laki2 umur 8 taunan kita sebut saja dia Kikuk (nama samaran), Kikuk yg pulang bermain itu badannya kotor lalu diapun mandi di kali depan rumahnya....

Selesai mandi si Kikuk langsung masuk rumah mau ganti pakaian, karena suasana rumah lagi sepi dia pun penasaran mencari ke dua orang tuanya, setelah di cari2 tp tak juga ditemukan si Kikuk pun menggunakan jurus terakhir yaitu teriak2 manggilin emak bapaknya tp tetep aja ga ditemukan juga....

Si Kikuk ga nyerah, dia masih nyariin orang tuanya dengan mencari di hampir semua ruangan yg ada di rumahnya tp lagi2 tak ditemukan terus Kikuk ingat ada satu ruang dirumahnya yg belum di samperin yaitu kamar orang tuanya, lalu dengan santainya si Kikuk nylonong menuju kamar orang tuanya lalu saat tepat di depan pintu kamar itu si Kikuk menyibak horden yg menggantung di bibir pintu kamar itu.....

Perlahan tangan Kikuk menyibak horden dan kemudian menebar pandangan ke dalam kamar itu nah setelah Kikuk melihat isi kamar itu sontak Si Kikuk langsung membalikan badannya dan berlari keluar rumah menuju rumah tentangga yg ada di depan rumahnya seraya berteriak histeris "budeEE...budeEE...mama sama ayah berkelahi di kamar sampai telanjang-lanjang....!!" ucap si Kikuk dengan wajah hawatir, mendengar itu tentu saja orang yg di sebut Bude jadi kaget bercampur geli lalu mengatakan pada Kikuk untuk membiarkannya meski Kikuk masih bingung tp akhirnya menurut saja.....

Dan setelah kejadian itu kabar pun menyebar dari mulut ke mulut, dimana ada ibu2 berkumpul mereka pasti membuat candaan tentang kejadian itu sambil cekikikan.....

Hikmahnya mungkin para pasangan orang tua harus lebih pandai memilih waktu jika ingin menyalurkan keinginannya, apa lagi yg masih punya anak kecil, jangan sampai dirumah kalian ada Kikuk juga apa lagi sampe triak2 ke rumah tetangga wadoohh pastinya kan malu banget toh hhehee....

Berhubung saya masih single maka cerita konyol kayak gitu cukup jadi pengetahuan aja hhehee.....

Ok deh sekian post pendek kali ini semoga ada gunanya buat yg baca. Mohon maap kalo ada salah kata....

Wassalamualaikum wr.wb....