Assalamualaikum wr.wb....
Selepas ujian nasional SMP orang tuaku nanya "setelah ini gimana, lanjut nggak??" tanyanya, aku pun menjawab dengan santai "lanjut lah..." jawabku.
Kalo orang tua yg lain dengan anak yg sehat dan tegap mungkin pertanyaan itu ga perlu di ucapin karena umumnya orang tua akan terus mendorong anaknya yg baru lulus SMP untuk melanjutkan pendidikannya, namun karena aku difabel jadi orang tua perlu bertanya apalagi kalo sekolah yg akan kumasuki adalah sekolah umum sehingga mungkin mereka hawatir aku akan merasa minder, malu atau semacamnya kalau berbaur dengan yg lain.
Tapi setelah mendapat jawabanku orang tuaku ternyata ok ok aja asal aku mau mereka juga mendukung, eh ternyata yg ngejudge malah beberapa kerabat dekatku sendiri, saat mereka tau aku akan melanjutkan pendidikan ada saja yg mereka omongkan padaku dibelakang orang tuaku.
Salah seorang kerabat berkata padaku "kamu ngapain mau lanjut segala emang mau ngejar apa, udahlah diem aja dirumah..." ucapnya, atau dihari yg lain ada kerabat yg berkata "kamu ini jalan aja susah kok bertingkah mau masuk SMA, kamu tau kan SMA itu jauh dari sini harus nyebrang sungai, emang kamu sanggup nyebrang sungai tiap pagi...." ucapnya, aku hanya tersenyum sembari berkata "gampaaangg..." ucapku pelan, pokoknya hari-hari selepas ujian SMP dan mulai pendaftaran SMA banyak sekali kata-kata yg berseliweran kalau tidak untuk menghargai mereka sebagai kerabatku ingin sekali aku menutup kedua telingaku tepat dihadapan mereka tp sayang sekali rasa hormatku pada mereka masih mengikat kuat keinginanku.
Akhirnya aku masuk SMA lalu setelah bernego dengan orang tua akhirnya tercapai kesepakatan, orang tua mengabulkan keinginanku untuk tinggal ditempat kost selain alasan lebih dekat dengan sekolah juga agar kerabat-kerabatku tak melulu menggangguku dibelakang orang tuaku karena yg kutakutkan jika terlalu lama mereka meributiku bisa-bisa aku naik pitam dibuatnya dan aku tak mau hubungan kekerabatan kita jadi tegang.
Akhirnya aku masuk SMA dan telah berjalan 1 tahun, karena aku tinggal di tempat kos dan hanya pulang seminggu sekali otomatis aku hampir tak pernah berkomunikasi dengan kerabatku dan kupikir pasti mereka sudah tak meributkan tentangku toh mereka sudah melihat bahwa aku bisa menjalaninya demikian pikirku tapi ternyata masih saja ada yg usil.
Sore itu aku sedang berbaring dirumah karena baru pulang dari tempat kos tiba-tiba satu kerabatku datang lalu langsung masuk rumah dan menemukanku yg sedang berbaring, seketika itu ia bercuap-cuap didekatku "kenapa kamu kok baring gitu, capek..?" ucapnya, aku yg sudah bisa menebak kemana arah tujuan omongannya kucoba segera memotong omongannya dengan berkata "enggak lah ngapa capek..." ucapanku sambil bangun duduk dengan sigap, tp ternyata ocehannya tetap berlanjut "udah dari dulu dibilang ga usah sekolah tp kamu keras kepala dan bertingkah pake lanjut sekolah segala...." ucapnya, aku pun hanya menanggapinya dengan senyum lalu kerabatku itu berlalu keluar dari rumah.
Earrgghh!! rasanya pengen tak marah-marahin lah tuh orang padahal aku ga pernah ngeluh atau merengek didepan dia tp kenapa dia sok banget seolah omongannya sudah paling benar hhmmm yaa tp semua itu sudah lewat tp sempat terulang sewaktu aku hendak melanjutkan pendidikanku lagi meski tak seekstrim dulu...
Yg aku heran kenapa orang yg melemparkan kata-kata untuk mesupportku justru mereka yg tak terlalu mengenalku sedangkan mereka orang-orang dekatku justru melempar kata-kata seolah menyuruhku membubarkan minatku padahal minatku bukan pada hal-hal yg negatif, padahal aku tak pernah mengucapkan kata-kata yg menjudge atau merendahkan mereka karena katanya kan apa yg kita terima itu setimpal dengan apa yg kita beri tp kok gini ya..
Ok deh sekian aja post kali ini mohon maaf jika ada salah kata...
Wassalamualaikum wr.wb...
Selepas ujian nasional SMP orang tuaku nanya "setelah ini gimana, lanjut nggak??" tanyanya, aku pun menjawab dengan santai "lanjut lah..." jawabku.
Kalo orang tua yg lain dengan anak yg sehat dan tegap mungkin pertanyaan itu ga perlu di ucapin karena umumnya orang tua akan terus mendorong anaknya yg baru lulus SMP untuk melanjutkan pendidikannya, namun karena aku difabel jadi orang tua perlu bertanya apalagi kalo sekolah yg akan kumasuki adalah sekolah umum sehingga mungkin mereka hawatir aku akan merasa minder, malu atau semacamnya kalau berbaur dengan yg lain.
Tapi setelah mendapat jawabanku orang tuaku ternyata ok ok aja asal aku mau mereka juga mendukung, eh ternyata yg ngejudge malah beberapa kerabat dekatku sendiri, saat mereka tau aku akan melanjutkan pendidikan ada saja yg mereka omongkan padaku dibelakang orang tuaku.
Salah seorang kerabat berkata padaku "kamu ngapain mau lanjut segala emang mau ngejar apa, udahlah diem aja dirumah..." ucapnya, atau dihari yg lain ada kerabat yg berkata "kamu ini jalan aja susah kok bertingkah mau masuk SMA, kamu tau kan SMA itu jauh dari sini harus nyebrang sungai, emang kamu sanggup nyebrang sungai tiap pagi...." ucapnya, aku hanya tersenyum sembari berkata "gampaaangg..." ucapku pelan, pokoknya hari-hari selepas ujian SMP dan mulai pendaftaran SMA banyak sekali kata-kata yg berseliweran kalau tidak untuk menghargai mereka sebagai kerabatku ingin sekali aku menutup kedua telingaku tepat dihadapan mereka tp sayang sekali rasa hormatku pada mereka masih mengikat kuat keinginanku.
Akhirnya aku masuk SMA lalu setelah bernego dengan orang tua akhirnya tercapai kesepakatan, orang tua mengabulkan keinginanku untuk tinggal ditempat kost selain alasan lebih dekat dengan sekolah juga agar kerabat-kerabatku tak melulu menggangguku dibelakang orang tuaku karena yg kutakutkan jika terlalu lama mereka meributiku bisa-bisa aku naik pitam dibuatnya dan aku tak mau hubungan kekerabatan kita jadi tegang.
Akhirnya aku masuk SMA dan telah berjalan 1 tahun, karena aku tinggal di tempat kos dan hanya pulang seminggu sekali otomatis aku hampir tak pernah berkomunikasi dengan kerabatku dan kupikir pasti mereka sudah tak meributkan tentangku toh mereka sudah melihat bahwa aku bisa menjalaninya demikian pikirku tapi ternyata masih saja ada yg usil.
Sore itu aku sedang berbaring dirumah karena baru pulang dari tempat kos tiba-tiba satu kerabatku datang lalu langsung masuk rumah dan menemukanku yg sedang berbaring, seketika itu ia bercuap-cuap didekatku "kenapa kamu kok baring gitu, capek..?" ucapnya, aku yg sudah bisa menebak kemana arah tujuan omongannya kucoba segera memotong omongannya dengan berkata "enggak lah ngapa capek..." ucapanku sambil bangun duduk dengan sigap, tp ternyata ocehannya tetap berlanjut "udah dari dulu dibilang ga usah sekolah tp kamu keras kepala dan bertingkah pake lanjut sekolah segala...." ucapnya, aku pun hanya menanggapinya dengan senyum lalu kerabatku itu berlalu keluar dari rumah.
Earrgghh!! rasanya pengen tak marah-marahin lah tuh orang padahal aku ga pernah ngeluh atau merengek didepan dia tp kenapa dia sok banget seolah omongannya sudah paling benar hhmmm yaa tp semua itu sudah lewat tp sempat terulang sewaktu aku hendak melanjutkan pendidikanku lagi meski tak seekstrim dulu...
Yg aku heran kenapa orang yg melemparkan kata-kata untuk mesupportku justru mereka yg tak terlalu mengenalku sedangkan mereka orang-orang dekatku justru melempar kata-kata seolah menyuruhku membubarkan minatku padahal minatku bukan pada hal-hal yg negatif, padahal aku tak pernah mengucapkan kata-kata yg menjudge atau merendahkan mereka karena katanya kan apa yg kita terima itu setimpal dengan apa yg kita beri tp kok gini ya..
Ok deh sekian aja post kali ini mohon maaf jika ada salah kata...
Wassalamualaikum wr.wb...